Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Routing Ubuntu

Wawancara bang jawi situkang gorengan

Jumat, 06 Mei 2016

Latar Belakang
Makanan pada hakekatnya adalah salah satu unsur kehidupan yang utama, selain unsur kehidupan yang lain. Di setiap lingkungan, makanan sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tidak terkecuali pada lingkungan kampus, makanan menjadi salah satu prioritas utama yang harus ada dan tersedia di lingkungan kampus.
Dengan menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh mahasiswa yang jumlahnya tidak sedikit, selain masalah harga, kualitas makanan juga harus diperhatikan. Makanan yang disediakan haruslah bisa memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Selain kualitas makanan yang tersedia di lingkungan kampus. Kebersihan makanan tersebut juga harus diperhatikan. Sebenarnya masalah kebersihan makanan di lingkungan kampus merupakan salah satu kewajiban pihak kampus untuk mengontrolnya. Jika makanan yang dijual di lingkungan kampus tidak dikontrol baik secara langsung maupun tidak oleh pihak kampus, maka hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi.
Sering kali mahasiswa bukan mencari makanan dari segi kualitasnya, namun dari segi harganya. Mahasiswa terkadang lebih memilih makanan yang murah untuk mengisi perut yang lapar. Salah satu jenis makanan yang sering mahasiswa beli adalah gorengan.
Gorengan merupakan salah satu jenis makanan yang khas di Indonesia. Selain harganya yang murah, gorengan juga cukup mengenyangkan. Karena itulah mahasiswa yang mungkin memang sedang mengirit uang atau hanya ingin makanan ringan namun mengenyangkan, lebih memilih gorengan untuk dibeli dibandingkan dengan makanan berat yang kualitasnya berada jauh di atas.
Namun akhir-akhir ini, muncul beberapa kabar yang kurang mengenakan terkait dengan gorengan yang dijual luas. Banyak pedagang-pedagang licik yang mencampur minyak mereka dengan plastik dengan tujuan tertentu. Ini menjadi suatu hal yang mengkhawatirkan terutama di lingkungan yang ramai pembelinya seperti lingkungan kampus.
Maksud dan Tujuan
Kami melakukan sebuah wawancara di salah satu kampus Gunadarma, tepatnya di lingkungan kampus E Universitas Gunadarma. Kami melakukan wawancara dengan salah satu penjual gorengan yang berada di lingkungan tersebut.
Kami melakukan wawancara dengan tujuan untuk mencari tahu apakah salah satu sampel penjual gorengan di lingkungan kampus tersebut ada yang memakai minyak yang dicampur dengan plastik. Dan juga untuk mendapatkan respon mengenai masalah tersebut secara umum.



Topik Wawancara
Topik wawancara yang kami lakukan di lingkungan kampus tersebut adalah selain untuk mendapatkan info umum tentang penjual tersebut, juga untuk mendapatkan reaksi mengenai masalah gorengan yang sempat menjadi sorotan di media masa. Bukan karena hal yang positif, melainkan karena hal yang negatif.
Waktu dan Tempat Kegiatan
Kami melakukan wawancara pada tanggal 4 Mei 2016 sekitar pukul 11.00 WIB. Wawancara tersebut dilakukan di lingkungan kampus E Universitas Gunadarma.
Laporan Wawancara
Salah satu penjual yang kami wawancarai adalah penjual yang bernama Bang Jawi (29). Bang Jawi adalah salah satu penduduk lama di daerah Kelapa Dua, beliau telah tinggal di daerah tersebut sejak tahun 2002.
Meskipun telah menjadi penduduk lama di daerah ini. Beliau mulai berjualan gorengan pada tahun 2010 dan memakai sebuah gerobak kecil sebagai tempat berjualannya. Bang Jawi biasanya mulai berjualan di daerah sekitar Kampus E sejak jam 10 pagi, di mana kebanyakan orang mulai mencari makanan kecil untuk disantap. Beliau terus berjualan sampai matahari terbenam tepatnya pukul 6 sore.
Beliau mendapatkan bahan-bahan untuk membuat gorengan tersebut dengan membelinya di sebuah Pasar di daerah Depok. Terkecuali untuk bahan jadi seperti tahu dan tempe yang beliau dapatkan dari kiriman rutin.
Berhubungan dengan bahan yang beliau gunakan, beliau mengatakan bahwa berjualan haruslah memakai cara yang bersih, beliau tidak ingin memakai bahan-bahan yang sudah terlalu lama disimpan karena kemungkinan bahan tersebut sudah tidak bagus untuk dikonsumsi.
Beliau berkata, pedagang-pedagang lain yang terkadang muncul di sebuah berita umum tidaklah memperdulikan kebersihan dari dagangan yang disediakannya. Beliau juga menjadi merasa tidak enak dikarenakan adanya sebuah berita negatif tentang makanan yang dijualnya, meskipun beliau bukanlah salah satu dari pedagang-pedagang seperti itu.


Dokumentasi Wawancara


 

Blogger news

Blogroll

Most Reading